Minggu, 26 April 2009

menjadi pengelola perpustakaan sekolah

Pertemuan FPP SMA/MA Kab. Temanggung
28 Maret 2009, Perpustakaan Daerah kabupaten Temanggung

oleh: fatkhurrokhman

Menjadi pengelola perpustakaan sekolah serasa menjadi seorang pengajar literasi. Kita selalu memberikan sesuatu yang baru bagi siswa (pengunjung), menjembatani kebutuhan informasi bagi siswa (information needs), memberikan alternative pembelajaran baru bagi guru dan siswa, dan sekaligus menjadi penjaga peradaban mulia manusia. Sehingga tepatlah kiranya jika kita menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan literasi dalam lingkungan sekolah.

Kemajuan teknologi sesungguhnya membantu kita untuk lebih berpikir maju (progressive). Kita bisa mencipta gagasan untuk berkreasi dengan informasi yang ada, Mendefinisikan bagaimana sebenarnya perpustakaan sekolah itu, dan tujuan apa yang ingin kita raih. Adanya komputer dan perangkat aplikasi perpustakaan (program aplikasi perpustakaan, internet, dan media lainnya) adalah sarana kita untuk berkreasi, mendeinisikan perpustakaan yang kita kelola, serta sarana untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Teknologi sepertinya telah menjadi bagian dari citra pengelola perpustakaan dewasa ini. namun pertanyaannya adalah mampukah kita menguasainya? Atau bahkan sebaliknya kita yang akan dijajah oleh teknologi? Untuk itulah diperlukan sebuah prinsip yang kuat dalam diri pengelola perpustakaan sekolah untuk membangun citra diri.
Menjadi pengelola perpustakaan ibarat membangun sebuah citra atau gambaran (image). Bagaimana civitas akademika memandang kita, berpikir tentang kita, dan meletakkan kita sebagai sebuah sosok yang memiliki peran penting bagi kehidupan mereka. Kita harus memiliki cara pikir yang berbeda. Itulah kenapa pengelola perpustakaan sekolah harus memiliki prinsip yang kokoh dalam membangun citra diri.

1. Apa yang kita tahu,
2. Apa yang kita pikir telah kita ketahui, dan
3. Apa yang ingin kita ketahui.

Begitulah kira-kira prinsip pengelola perpustakaan sekolah.***.

Tidak ada komentar: