Selasa, 02 Desember 2008

Buku, Manusia, dan Budaya Bangsa

Artikel oleh: Fatkhurrokhman
Dipublikasikan oleh http://librarycorner.org

Untuk mendeskripsikan kaitan antara pemanfaatan buku dan membaca adalah dengan karakter, kualitas, dan prestise, yang menyebabkan buku menjadi pilihan. Bahkan, lebih dari sekedar fungsi dan kekhasan yang membuat seseorang “terpuaskan”, membuat hingar-bingar televisi tidak lagi menjadi persoalan. Itulah buku.

Dalam tahun 2008 ini, demi pemberantasan buta aksara, perlu lagi digaungkan manfaat membaca buku. Ini untuk meningkatkan minat baca sekaligus memberantas buta aksara di negeri ini yang masih 4,59 persen dari 220 juta penduduk. dan mengacu pada data Human Development Report 2007, angka buta aksara penduduk Indonesia sebesar 12,1 persen, yang berarti bahwa 1 dari 8 orang masih buta aksara. Indonesia masih di atas 10 persen dari tetangga ASEAN kita Malaysia, Thailand, Filipina rata-rata 7 persen, sementara Brunei 6 persen (Kompas, 6/09/08). Perpustakaan sebagai institusi yang bersentuhan dengan buku, wajib menggaungkan kembali manfaat buku dan membaca. Buku adalah mediatornya, membaca adalah kuncinya, serta perpustakaan adalah fasilitatornya. Tidak keliru jika perpustakaan menahbiskan diri sebagai “Universitas Rakyat”, mendidik masyarakat dengan membaca buku koleksinya secara gratis...
Selengkapnya lihat http://librarycorner.org

Tidak ada komentar: